Topik yang sudah sangat uzur. Mungkin sudah tidak perlu dibahas dan semua orang sudah tahu. Tapi bagaimana jika kita mengalami "cinta yang tak biasa". Menggelitik mungkin, cinta tapi tak biasa. Pertanyaannya adalah, bagaimanakah cinta yang biasa itu. dan, tak ada yang bisa menjawab tentang itu. Bagi saya, semua cinta itu tidak pernah ada yang biasa.
Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan sebuah cinta itu biasa? Katakan cinta seorang ibu pada anaknya, sudah pasti tidak akan biasa karena setiap ibu pasti akan berbeda dalam mengungkapkan cinta pada anaknya. Bukan berarti membiarkan anak menangis itu tidak sayang atau cinta, tetapi bisa jadi itu adalah ungkapan sayang pada anaknya.
Cinta sepasang kekasih atau suami istri. Setiap pasangan pasti unik dalam mengungkapkan rasa sayang dan cintanya. Berapa kadar sayang seseorang juga tidak dapat diukur dari bagaimana perhatian seseorang terhadap pasangannya. Perhatian seseorang kepada pasangannya pasti berbeda, karena hanya pasangan itu sendirilah yang mengetahui dan merasakan perhatian dari pasangannya.
Bagaimana dengan selingkuhan? Well, ini perkara lain. itu juga cinta. Kata mbah Sudjiwo Tedjo, "Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa". Nah, itu kata Mbah Tedjo. Tapi itu bukan berarti kita permisif dengan selingkuh atau cinta yang lain. Kata orang itu namanya membagi cinta. Kalau kita mau menyadari, sebenarnya "membagi cinta" itu tidak ada. karena cinta itu utuh. Sebuah keluarga, cinta antar pasangan itu utuh. Cinta kepada anak-anak berapapun jumlah anak mereka, itu utuh semua pada setiap anak. Cinta kepada orang tua, itu juga utuh. Lalu bagaimana dengan selingkuhan (jika ada)/ itu utuh juga. Karena menurut saya, cinta itu tak punya takaran, tak punya satuan. Cinta itu universal.
Sebagai penutup, satu lagi quote dari Mbah Tedjo yang paling saya suka : "Cinta itu tak kenal pengorbanan, Kekasih, saat kau mulai merasa berkorban, saat itu cintamu mulai pudar" Dan satu quote dari saya : "Cinta itu tentang memberi, bukan menerima. Jika kau cinta, berikan seluruhnya, urusan dia membalas atau tidak itu bukan urusanmu". Dan bagi yang cintanya tidak kesampaian atau tidak terbalas, megutip kembali dari Mbah Tedjo : "Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tak saling telepon, SMS, BBM, tapi keduanya diam-diam saling mendoakan."



Komentar
Posting Komentar