Secangkir Kopi Senja

Hari mulai gelap. Cahaya mulai menghilang. Kabut tipis disertai sedikit gerimis melengkapi keindahan sore ini. Aku tidak memandang ke barat, karena aku sedang tak suka melihat kepergian matahari. Aku menemani sang timur yang mulai diselimuti kesunyian. Dikejauhan, mulai terlihat satu persatu cahaya putih menyala, menandakan bahwa malam telah terjaga. 
Aroma khas bubuk hitam dari cangkir putih didepanku menyegarkan otak dan pikiranku. Sedikit hisapan dari sebatang Dunhill hitam kesukaanku menguatkan rasa yang tak bisa diutarakan dengan kata yang pernah tercipta.
Aku tersenyum sambil menghembuskan asap itu keluar dari tubuhku. Aku menertawakan diriku yang masih tak pernah berubah setelah sekian lama. Aku hanya berubah menjadi tua tanpa bertambah kedewasaanku. Dan, aku menikmatinya. Sungguh kesia-siaan yang luar biasa. 
Satu hisapan lagi, dan lagi-lagi aku tersenyum karena terbersit sebuah pemikiran. "bukankah semua orang juga begitu?" lalu aku tertawa. Tak lagi hanya tersenyum, tapi tertawa. Aku tertawa karena aku benar. Aku benar-benar, benar.
Coba pikirkan kenapa aku berpikir seperti itu. Tanyakan pada diri masing-masing, apakah kita benar-benar sudah menjadi dewasa? apakah kita benar-benar sudah berubah? berubah menjadi apa? apakah kita, saya atau anda sudah berubah menjadi lebih baik? lebih gemuk mungkin iya, lebih kurus mungkin iya, masih hidup? mungkin iya juga. Tapi, menjadi lebih baik? aku meragukan itu.
Baik, adalah kata yang sangat relatif. Saat baik menjadi sebuah tolok ukur, maka baik akan menjadi sangat tidak bisa terukur. Karena baik, adalah sebuah kesepakatan. Saat orang-orang mengatakan (sebut saja) Paijo adalah orang yang baik. Maka akan tetap ada sebagian orang yang menganggap Paijo tidak baik. Saat orang-orang mengatakan Paijo sekarang menjadi orang yang baik, akan tetap ada orang yang mengatakan bahwa Paijo hanya berpura-pura, Paijo munafik, Paijo inilah, Paijo itulah dan lain sebagainya. Anda setuju?
Lalu siapa yang menentukan "baik" ini? Apakah Tuhan? Mungkin. Atau malah anda atau kita sendiri yang menentukan bahwa diri kita ini adalah orang yang baik. Lalu apa standarnya untuk bisa dikatakan baik. Jangan bertanya kepada saya, karena saya sedang malas membaca dan mencaritahu tentang apa dan bagaimana "baik". Jangan pula mengatakan kalau saya sudah tahu dan pasti tahu tentang "baik". 
Mari kita mulai pembahasannya. Baik, menurut saya adalah tidak tidak baik. Jangan meminta penjelasan lebih lanjut. Itu saja.
Anda akan bertanya, apakah saya orang yang baik, saya akan menjawab, saya adalah orang yang tidak baik. Apakah saya sudah berubah menjadi lebih baik? Tidak, saya tidak pernah berubah selain sekarang saya bertambah gemuk, bertambah gendut, bertambah tua dan lain sebagainya. Apapun yang akan saya katakan, anda tentu tak akan percaya, karena anda yakin saya telah berubah.
Baiklah, saya akan merubah pendapat saya. Semua berubah !!! Semuanya berubah !!! dan yang pasti, Semua Berubah Menjadi Lebih Baik. Semua kejadian yang setiap hari kita lalui, akan selalu membuat kita menjadi lebih baik. 

Komentar

My Channel